Sunnatullah
yang berjalan di alam ini menetapkan bahwa diantara segala sesuatu, ada
sesuatu yang diunggulkan karena keistimewaan dan kelebihan yang
dimilikinya. Diantara rumah misalnya, ada rumah yang unggul, yaitu
Ka'bah sebagai Baitullah 'rumah Allah'.
Rasulullah SAW bersabda, ”Penghulu segala bulan ialah bulan Ramadhan dan penghulu hari adalah hari Jumat.” (HR. Al-Bazzar).
Nilai-nilai apakah yang menjadikan bulan Ramadhan lebih unggul dibandingkan dengan bulan-bulan yang lain?
Diceritakan dari sahabat Jabir bin Abdullah bahwa Rasulullah SAW bersabda,
Diceritakan dari sahabat Jabir bin Abdullah bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Pada bulan Ramadhan, umatku diberikan lima perkara yang tidak diberikan kepada seorang nabi pun sebelumnya. Pertama,
bila datang awai malam Ramadhan, Allah azza wa jalla melihat mereka.
Dan barangsiapa dilihat oleh Allah, dia tidak akan mendapatkan azab
selamanya. Kedua, bau mulut mereka di sore hari (saat puasa) lebih harum di sisi Allah daripada aroma minyak kesturi. Ketiga, para malaikat memohonkan ampun untuk mereka siang dan malam. Keempat,
Allah azza wa jalla telah menyuruh surga. Dia berfirman kepada
surga-Nya itu, 'Bersiap-siap dan berhiaslah untuk hamba-hamba- Ku. Sudah
dekat waktunya mereka (hamba-hamba-Ku) itu berislirahat dari kesusahan
dunia menuju rumah dan rahmat Ku.' Kelima, bila telah tiba akhir malam (Ramadhan), Alla mengampuni dosa mereka semua. ’ Seorang sahabal bertanya 'Apakah itu yang dimaksud dengan Lailatul Qadar mala keagungan)?’Jawab beliau, 'Lain! Tidakkah kamu melihat para pegawai (buruh). Bukankah jika telah rampung pekerjaannya mereka disempurnakan gajinya (mendapatkan bonus)." (HR. Baihaqi)
Hadits
yang cukup panjang ini menyebutkan paling tidak ada lima nilai dari
keunggulan bulan Ramadhan. Lima nilai keunggalan itu adalah sebagai
berikut.
1. Pandangan Rahmat Allah pada malam pertama.
Pada malam pertama Ramadhan, Allah memberikan 'pandangan' rahmat 'kasih sayang', dan inayah 'pertolongan'
kepada kaum muslimin. Apabila mendapati pandangan yang bersifat gaib
ini dan diterima, niscaya mereka tidak akan disiksa selama-lamanya.
Artinya, ada jaminan besar bahwa mendapatkan nadzrah itu akan mengantar seseorang meraih husnul khatimah (kesudahan hidup yang baik). Sementara, siapa saja mati dengan membawa husnul klatimah, jaminannya adalah surga.
Sumber : ramadhan.republika.co.id
0 komentar:
Posting Komentar